Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka Imam asy-Syafi’i
Buku ini memuat panduan dzikir pagi-petang dan dzikir sesudah shalat fardhu sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar dapat dihafal dan diamalkan oleh kaum muslimin. Dalam buku ini penulis menukil hadits-hadits yang bersanad shahih dan hasan saja, berdasarkan penilaian para ulama ahli hadits baik yang dikutip dari kalangan salaf maupun khalaf. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
,وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Surat al-A’raf: 205)
Allah Ta’ala yang telah menolong seluruh hamba-Nya untuk dapat berdzikir kepada-Nya setiap saat, baik pada waktu siang maupun malam. Berdzikir kepada Allah merupakan kesibukan yang terbaik dan cara yang paling utama bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabb Yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Dia memerintahkan hamba-nya berdzikir karena dengan begitu kita mendapat banyak manfaat dan keutamaannya. Allah Azza wa Jalla berfirman,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ“
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Surat al-Baqarah: 152)Dari ‘Abdullah bin Busr, ia berkata
,جَاءَ أَعْرَابِيَّانِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ أَحَدُهُمَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ. وَقَالَ الآخَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَىَّ فَمُرْنِى بِأَمْرٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. فَقَالَ « لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Ada dua orang Arab (badui) mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas salah satu dari mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, manusia bagaimanakah yang baik?” “Yang panjang umurnya dan baik amalannya,” jawab beliau. Salah satunya lagi bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam amat banyak. Perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa kubergantung padanya.” “Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah,” jawab beliau.” (HR. Ahmad)
Dan Sesudah Shalat Fardhu
Penulis: Ustadz Yazid bin
Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi’i