27 September 2021 2:15 pm
Masuk Islam Secara Kaffah ( Menyeluruh)

MASUK ISLAM SECARA KAFFAH (MENYELURUH)
Suatu realita, sebagian besar dari kita mendapat hidayah Islam tanpa melalui perjuangan. Mayoritas kita terlahir dari seorang ayah muslim dan ibu muslimah. Hingga secara otomatis kita menjadi muslim. Tentu saja, ini merupakan takdir Allah yang layak kita syukuri. Namun di sisi lain, kebanyakan manusia baru dapat merasakan besarnya sebuah nikmat yang diraih dengan usaha dan pengorbanan.

Ini dapat kita saksikan pada saudara-saudara kita yang memperoleh hidayah Islam di negara-negara kafir. Mereka menunjukkan kesungguhan untuk mempelajari Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan. Karena mereka dapat melihat betapa indahnya Islam. Sebaliknya, banyak muslim yang lahir dalam keadaan Islam justru tidak menjadikannya sebagai anugerah besar. Padahal, tanpanya tak akan bernilai sedikit pun kebaikan yang kita lakukan di sisi Allah تبارك وتعالى .

Siapa tidak mengenal Abu Thalib, paman Nabi ﷺ.  Betapa besar jasanya bagi dakwah Islam. Namun, karena dia mati dalam keadaan kafir, semua perjuangan itu sedikit pun tidak mampu menyelamatkannya dari adzab Allah Ta'ala.

Demikian pula banyak di antara kaum muslimin tidak mampu melihat indahnya Islam. Karena, mereka berpuas diri memandang Islam hanya dari kejauhan. Bahkan tidak sedikit dari mereka merasa takut mempelajari Islam secara mendalam dan menyeluruh.

Padahal, AllahTa'ala telah menyeru orang-orang yang beriman agar bersungguh-sungguh berislam:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 208)

*Imam Ibnu Katsir* _rahimahullah_ mengutarakan: 
_"Allah Ta'ala berfirman menyeru semua hamba-Nya yang beriman dan membenarkan rasul-Nya agar mengambil ajaran dan syariat Islam, melaksanakan seluruh perintah sesuai kemampuan mereka serta meninggalkan seluruh larangan-Nya."_
[Tafsir Ibnu Katsir I/335]

Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh. Islam juga merupakan _manhaj_ (metode beragama) rabbani laksana buhul tali yang kuat, dan ia tidak akan putus jika seluruh ajarannya benar-benar diterapkan. Tidak seperti gaya beragama ahli kitab yang mengambil sebagian ajaran dan menolak sebagian lainnya.

Perhatikanlah ayat itu, setelah Allah Ta'ala menyeru semua hamba-Nya yang beriman untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan. Agar melaksanakan ajarannya tanpa mengesampingkan ajaran yang lain di dalamnya, kemudian Dia memperingatkan hamba-Nya supaya tidak mengikuti langkah-langkah syaitan.

Ini mengindikasikan bahwa hanya terdapat dua pilihan untuk setiap orang beriman, baik yang muslim sejak lahir maupun yang mualaf (menjadi muslim setelah sebelumnya beraqidah kafir).

1️⃣ Masuk Islam secara menyeluruh atau kaffah serta melaksanakan ajarannya secara paripurna. 

Atau jika tidak mau melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh, maka yang tersisa adalah pilihan kedua.

2️⃣ Mengikuti langkah-langkah syaitan, dengan membeda-bedakan ajaran Islam atau meremehkan sebagian ajarannya.

Jika seorang menjalankan Islam secara kaffah, niscaya dia merasakan indahnya Islam, manisnya iman dan lezatnya ketaatan. Sehingga dia akan berusaha memegang erat ajaran agama, dan mustahil dia rela melepaskannya.

Dengan demikian, kita mengetahui dengan pemahaman yang benar bahwa siapa saja yang begitu mudah berpaling dan melepaskan hidayah ilahi, sesungguhnya dia belum lagi memahami Islam secara yakin betul. Sebenarnya dia belum menjalani hidup yang islami, meskipun secara lahiriah atau penampilan fisiknya sudah islami. Sehinnga, dengan mudah pula dia meninggalkan ajarannya. 

_Allahul Mustaan_.

✍️ Ust. Abu Ihsan Al-Atsari & Ummu Ihsan
📖 Bekal Hijrah-Ku hlm. 9 - 11
🖥️ Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i

https://imamsyafiibekasi.com/product/bekal-hijrahku
...